POTENSI STEM CELLS DALAM MENOLONG PENDERITA DIABETES

Dengan pengobatan medis saat ini, pemberian insulin (atau obat kimia) tidak memecahkan akar masalah. Meski bisa meningkatkan sentivitas sel terhadap insulin, namun tidak mampu memperbaiki disfungsi sel islet (beta cells) pankreas yang memproduksi insulin serta resistansi dari sel terhadap insulin. Akibatnya penyakit bawaan diabetes (komplikasi) seperti luka-luka (diabetic neuropathy), penyakit jantung, ketulian dan penyakit lainnya terus bertambah berat.

Perawatan stem cells dipandang paling ideal karena mampu memperbaiki akar permasalahan penyakit diabetes. Stem cells mampu meregenerasi sel-sel baru (beta cells) pada pankreas sekaligus memperbaiki faktor pencetus (inflammatory mediator) seperti TNF-Alpha, sehingga sel-sel kembali sensitif terhadap insulin. TNF-Alpha merupakan insulin receptor (penerima) yang berasal dari tisu lemak. Lemak yang banyak terbukti menurunkan kadar TNF-Alpha, sehingga sel menjadi tidak sensitif dan resistan terhadap insulin.

Bukan hanya itu, sifat stem cells yang dapat meregenerasi dan memperbaiki sel-sel rusak juga mampu menyembuhkan penyakit bawaan diabetes seperti diabetic neuropathy dan penyakit jantung.
Sebelum Stem Cells
Setelah Stem Cells

Stem cells dikenal memiliki sifat melahirkan kembali berbagai variasi sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang rusak. Percobaan klinis stem cells merawat penderita diabetes tipe 2 disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) USA dilakukan di Universitas Miami. Hasilnya sangat menjanjikan. Pada uji perawatan stem cells di sebuah kelompok studi di Argentina menunjukkan 85% pasien diabetes sembuh dan tidak perlu lagi dibantu dengan insulin.

Penderita diabetic neuropathy yang dirawat stem cells pada BSC berhasil sembuh hanya dalam waktu 3 bulan dan diabetes melitus menjadi sangat terkontrol.